Arsitektur Mediterania






Sejak tahun 90-an sampai sekarang gaya arsitektur mediterania terus berkembang hingga saat ini. Budaya arsitektur mediterania pada dasarnya merupakan perkembangan dari bentuk arsitektur vernakular di negara-negara pesisir laut mediterania, bentuk arsitektur vernakular muncul dari kebutuhan manusia akan tempat tinggal yang menyesuaikan dengan kondisi alam sekitarnya.

Arsitektur mediterania juga banyak dipengaruhi oleh arsitektur Islam. Ketika kita mendengar kata gaya arsitetur mediterania, maka yang pertama kali terbayang adalah bangunan dengan ciri lengkungan pada pintu, jendela dan serambi, teras dan selasar lebar membuat suhu di dalam ruangan tetap nyaman, dinding dibuat dengan tektur kasar dan berkesan alami, penggunaan warna-warni tegas dipengaruhi budaya yunani dan juga daerah afrika utara.

Lalu bagaimana dengan pengaruh gaya arsitektur mediterania pada bangunan-bangunan di Indonesia?
Pada facade rumah bergaya arsitektur mediterania di Indonesia bisa dikenali dengan terdapatnya portico bentuk lengkung pada bagian antar kolom, dinding eksterior yang berupa plesteran atau batu bata, dan tambahan unsure batu alam pada bawah bangunan dan portico.

Atap pada gaya arsitektur mediterania yang banyak digunakan di Indonesia biasanya bervariasi, antara atap pelana, atap limas an atau kombinasi di antara keduanya, biasanya berteritisan pendek, sedangkan pada jendela diberi pelindung yang terbuat dari beton.

Kubah juga merupakan salah satu cirri khas dari bangunan bergaya mediterania, walaupun di Indonesia jarang penggunanya, tetpi sering dipakai hiasan dekoratif pada area masuk bangunan.

Di Indonesia, pintu dan jendela pada gaya bangunan bergaya mediterania banyak dibuat berbentuk segi empat dengan lengkungan atau kurva di atasnya, kusen sering dihiasi dengan lis profil, dengan ventilasi berbentuk segi empat dan lingkarang kecil-kecil.

Pilar-pilar vertical dari batuan, kayu atau pun material yang berfungi secara konstruksi menahan beban ataupun hiasan saja. Warna-warna cerah sering digunakan pada arsitektur bergaya mediterania di Indonesia, kalaupun memakai bahan batuan, yang digunakan batuan dengan warna cerah  seperti batuan palimanan dan bata paras.

Kebanyakan ornament dari gaya arsitektur yang dipkai di Indonesia memang hanya sebagai hiasan untuk nilai estetika dan memperkuat kesan mediterania saja. Yang perlu diperhatikan jika ingin membangun rumah dengan gaya arsitektur mediterania ini adalah menyesuaikan dengan faktor iklim di Indonesia yang lembab dan basah.

(sumber : http://www.imagebali.net)

0 komentar:

Posting Komentar

 
ab_architects. Diberdayakan oleh Blogger.