Arsitektur modern lahir pada abad ke-19 pada tahun 1920 hingga 1960. Pada bulan September 1930 diadakan suatu kongres oleh CIAM yang menghasilkan suatu metode berfikir secara rasional untuk membangun kembali bangunan-bangunan yang hancur akibat peperangan "Perang Dunia II". Dalam kongres ini mereka menerapkan kecepatan dalam membangun dengan memfabrikasikan komponen-komponen bangunan secara besar-besaran (Revolusi Industri) agar pembangunan bangunan lebih efisien, ekonomis, dan rasional. Bangunan yang demikian dianggap mencerminkan fungsinya dan gejala ini melintasi batas Negara dan budaya, sehingga dapat dianggap sebagai gejala yang bersifat Internasional.
Arsitektur modern mempunyai perspektif bahwa arsitektur merupakan pola fikir dan bukan dari olah rasa, dan permainan ruang dan bukan bentuk. Sejalan dengan kemajuan teknologi juga merupakan suatu pengarih pada arsitektur seperti munculnya teknologi bahan yang mendukng arsitektur modern, contohnya kaca yang dapat dipakai untuk mengekspresikan ruang atau space. Karena ciri-cirinya ada tetapi tidak tampak. Selain itu untuk mewujudkan kecepata dalam membangunan maka dilakukan dengan produksi masak bahan bangunan sehingga arsitektur modern dapat menembus sehingga bangunan-bangunan didunia menjadi seragam. Ornament-ornament yang digunakan seminim mungkin karena dianggap sebagai suatu kejahatan dan klasisme yang pernah dipakai oleh kaum fasis dan nazi yang menjadi symbol negative dan perlu diolah.
Pada arsitektur modern fungsi lebih diutamakan dalam menentukan bentuk, ukuran dan bahan. Di Indonesia rumah-rumah dengan gaya arsitektur modern mulai banyak diterapkan pada awal tahun 70-an. Di masa sekarang pun banyak rumah-rumah baru yang dibangun dengan gaya arsitektur modern dengan dan wawasan serta gaya hidup penghuninya. Eksterior rumah dengan gaya arsitektur modern didominasi dengan jendela yang berukuran lebar dan atau tinggi, list plang beton memanjang dan konopi yang menjorok ke depan. Dengan kolom yang simple atau bahkan tanpa kolom. Bentuk masa rumah modern di dekorasi dengan ornament garis vertical, horizontal, dan diagonal yang sederhana pada dinding eksterior yang luas.
Interior rumah modern ditata dengan ornament yang sederhana, plafond bertingkat dan void di ruang-ruang public yang memberikan kesan luas. Ruang pada rumah dengan gaya Arsitektur Modern umumnya transparan, menerus, ruang-ruang saling terhubung dengan ruang-ruang perantara dibatasi oleh dekorasi interior yang tidak besar.
Ciri-ciri dari Arsitektur Modern :
- Satu gaya internasional atau tanpa gaya (seragam),
- Merupakan suatu arsitektur yang dapat menembus budaya dan geografis,
- Berupa khayalan, idealis
- Bentuk tertentu, fungsional
Bentuk mengikuti fungsi, sehingga bentuk menjadi monoton karena tidak diolah,
- Less is more
Semakin sederhana merupakan suatu nilai tambah terhadap arsitektur tersebut,
- Ornamen adalah suatu kejahatan sehingga perlu ditolak
Penambahan ornamen dianggap suatu hal yang tidak efisien. Karena dianggap tidak memiliki fungsi, hal ini disebabkan karena dibutuhkan kecepatan dalam membangun setelah berakhirnya perang dunia II.
- Singular (tunggal)
Arsitektur modern tidak memilki ciri individu dari arsitek, sehingga tidak dapat dibedakan antara artsitek yang satu dengan yang lainnya (seragam).
- Nihilism
Penekanan perancangan pada space, maka desain menjadi polos, simple, bidang-bidang kaca lebar. Tidak ada apa-apanya kecuali geometri dan bahan.
Beberapa konsep tentang Arsitektur Modern :
- Bentuk mengikuti fungsi (form follows function) yang dicetuskan oleh pemahat Horatio Greenough atau yang lebih dikenal sebagai Louis Sullivan.
- Sedikit adalah lebih (Less is More) diumumkan oleh arsitek Mies van der Rohe.
- Sedikit adalah lebih dan lebih adalah banyak (Less is More and More only when More is Too Much) yang diungkapkan oleh Frank Llyod Wright.
- Sedikit itu membosankan (Less is Bore) yang dicetuskan oleh Robert Venturi, pelopor arsitektur Postmodern sebagai jawaban atas Gaya Internasional yang tidak menarik yang dipopulerkan oleh Mies van der Rohe.
Tokoh-tokoh arsitektur modern :
- Louis Henry Sullivan
- Le Corbusier
- Eero Sarinen
- Ludwig Mies Van der Rohe
- Paul Rudolph
- Walter Groupius
- Adolf Loos
- John Utzon
- Oscar Nimeyer
- Eric Mendelsohn
- Frank Llyod Wright
(sumber : http://www.scribd.com/doc/173960152/Arsitektur-Modern)
thanks
0 komentar:
Posting Komentar