Kaca

Sejarah dari Penemuan Kaca

 pict : www.gudangart.com

Kaca pertama sekali ditemukan secara tidak sengaja oleh bangsa Mesopotamia sekitar 7000 tahun lalu. Diawali dari kebiasaan masyarakat pesisir pantai yang mempunyai kebiasaan membakar ikan. Suatu hari ketika memasak ikan, ikut terbawa butiran-butiran pasir kuarsa. Hasil terjadinya proses pembakaran pasir kuarsa tersebut menghasilkan butiran-butiran kristal kaca.

Sedangkan kaca sebagai bahan bangunan mulai digunakan bangsa Romawi sekitar tahun 30 sebelum Masehi sampai 345 Masehi. Kaca sudah dibuat berupa lembaran dan sudah diproduksi secara massal. Teknik pembuatan kaca waktu itu dikenal dengan teknik tiup. Meskipun waktu itu kaca dibuat berukuran kecil dan dengan kualitas yang kurang baik, namun teknik tiup dipakai sampai abad ke-17.

Awal abad XX teknik pembuatan kaca mengalami mekanisasi sehingga dapat menghasilkan kaca lembaran berukuran besar. Selanjutnya metoda yang dikembangkan adalah suatu proses dimana cairan kaca yang masih membara ditarik terus menerus dari tungku peleburan melalui sejumlah rol. Kaca lembaran yang dihasilkan dari metoda ini (Slit Methods) memiliki permukaan yang kurang rata dan menyebabkan distorsi terhadap arah pandangan.

Untuk mendapatkan mutu yang lebih tinggi, maka permukaan kedua kaca harus dipoles hingga rata, halus dan mengkilap. Hal ini biasa dilakukan untuk kaca cermin dengan harga yang dangat mahal pada saat itu.

Pada tahun 1959, Pilkington berhasil menciptakan suatu proses baru yang disebut "Float Process" yang dapat menghasilkan kaca bermutu prima, kedua permukaannya rata dan bebas distorsi.

(sumber : Indonesia Architecture "second Issue" )

0 komentar:

Posting Komentar

 
ab_architects. Diberdayakan oleh Blogger.