hati-hati "Gas Radon" ada di rumah kita!!

Mewaspadai Gas Radon di Rumah Kita
by daniel on Mar 2, 2011 • 12:50 am 

Rumah merupakan kebutuhan primer bagi setiap orang. Di rumah ini pula sebagian besar aktivitas kehidupan manusia berlangsung. Mengingat manusia pada umumnya menghabiskan sebagian waktunya di dalam rumah, maka rumah yang sehat sudah barang tentu merupakan idaman bagi setiap orang. 



Adanya sumber-sumber penyakit yang dapat menimbulkan gangguan terhadap kesehatan para penghuninya harus disingkirkan. Namun adakalanya sumber-sumber penyakit tersebut lolos dari perhatian manusia, sehingga efek negatif terhadap kesehatan pun dapat muncul sewaktu-waktu. Salah satu sumber penyakit yang hampir dipastikan ada di dalam rumah kita dan pada umumnya belum disadari sepenuhnya oleh para penghuninya adalah keberadaan gas radon di dalam ruangan.
Radon merupakan unsur kimia dengan nomor atom 86 yang dalam ilmu kimia diberi lambang Rn. Radon sebetulnya merupakan gas mulia yang sudah sejak lama dikenal. Disebut gas mulia karena unsur ini tidak dapat bereaksi dengan unsur-unsur kimia lainnya.
Pada temperatur ruang, radon selalu berada dalam bentuk gas dan terlarut dalam udara dengan kerapatan 10 gram/liter. Namun keberadaannya di udara tidak dapat dikenali oleh sistem panca indera manusia. Satu hal yang perlu diketahui dan mendapatkan perhatian serius adalah bahwa radon merupakan gas radioaktif yang dapat berperan sebagai sumber radiasi bagi manusia. Oleh sebab itu, keberadaan radon di dalam rumah kita akan berperan sebagai sumber radiasi bagi seluruh penghuni rumah.
Radon merupakan sumber radiasi alam yang menimbulkan efek negatif karena sifat gas radon sebagai salah satu penyebab munculnya kanker paru-paru. 
 
Kanker Paru-Paru
Dari sekian banyak sumber-sumber radiasi alam, radon merupakan sumber radiasi alam yang paling banyak mendapatkan perhatian sehubungan dengan efek negatif yang dapat ditimbulkannya. Efek ini berkaitan dengan sifat gas radon sebagai salah satu penyebab munculnya kanker paru-paru. Efek merugikan dari radiasi yang dipancarkan gas radon ini sebetulnya telah diketahui sejak abad ke-19. Pada saat itu para pekerja tambang di Eropa Tengah banyak yang menderita gangguan kesehatan berupa kanker paru-paru karena diduga menghirup gas radon dalam jumlah berlebihan. Hasil penelitian yang dilakukan pada pertengahan abad ke-20 terhadap para pekerja tambang batubara ternyata memperkuat dugaan tersebut.
Bagi beberapa negara maju seperti Amerika Serikat, Australia, Jepang dan negara-negara Eropa Barat, masalah gas radon ini telah mendapatkan perhatian yang serius. Pemerintah Australia misalnya, melalui Commonwealth of Health, Housing and Community Services telah membuka pusat-pusat informasi mengenai gas radon ini di setiap negara bagian. Hal ini dimaksudkan agar masyarakat dapat memperoleh informasi yang tepat mengenai resiko yang dapat ditimbulkan oleh gas radon tersebut. Pemerintah Amerika Serikat dan Jepang juga telah memetakan daerah-daerah dengan kadar gas radon tinggi.


ini mulai disadari bahwa gas radon di dalam ruangan merupakan sumber terpenting pemaparan radiasi. Dosis efektif dari radon diperkirakan jauh lebih besar dibandingkan dosis dari seluruh sumber-sumber radiasi alamiah lainnya digabung menjadi satu, lebih besar dari dosis yang diterima pasien yang mengalami penyinaran medis termasuk pemeriksaan dengan sinar-X, dan jauh lebih besar dibandingkan dengan dosis radiasi dari kegiatan industri nuklir.

Sebagian besar gas radon dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui jalur pernafasan.
Sebagian besar gas radon dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui jalur pernafasan. Bahaya dari gas radon bukan semata-mata dari gas radon itu sendiri, tetapi juga dari zat radioaktif yang dihasilkannya dalam proses peluruhan. Produk zat radioaktif yang lebih sering disebut anak luruh radon ini juga bersifat radioaktif. Tidak seperti radon, anak luruh radon berupa atom-atom logam berat yang langsung menempelkan dirinya pada apapun yang bersentuhan dengan atom-atom itu.
Masalah kesehatan yang utama terletak pada pengisapan anak luruh radon, atau partikel debu yang membawa anak luruh radon tersebut, sehingga mengakibatkan tertimbunnya anak luruh radon di dalam paru-paru. Radiasi yang dipancarkan zat radioaktif tersebut dapat mengakibatkan kerusakan pada jaringan paru-paru yang berakibat pada munculnya kanker paru-paru. Dibutuhkan waktu tunda bertahun-tahun antara munculnya bibit kanker oleh radiasi dengan pertumbuhannya menuju suatu kondisi yang dapat diamati secara klinis.

Sumber Gas Radon
Gas radon di dalam rumah terutama berasal dari tanah, dinding, lantai, langit-langit dan bahan-bahan lain di dalam rumah yang berasal dari perut bumi. Naomi Harley, profesor peneliti kesehatan lingkungan di Universitas New York, mendapatkan bahwa 60 persen radon di dalam rumah di New Yersey berasal dari dinding, fondasi dan lantai. Kadar gas radon di dalam rumah cukup bervariasi bergantung pada asal material bahan bangunannya. Kadar gas radon di dalam ruangan tertutup seperti rumah, apartemen, terusan bawah tanah dengan ventilasi sedikit, biasanya beberapa kali lebih tinggi dibandingkan kadarnya di dalam udara bebas.

Naomi Harley, Profesor peneliti kesehatan lingkungan di Universitas New York, mendapatkan 
60% radon di dalam rumah di New Yersey berasal dari dinding, fondasi dan lantai. 

Sumber utama gas radon di lingkungan adalah zat-zat radioaktif alamiah seperti uranium-238 dan thorium-232. Kedua unsur tersebut dalam kadar yang relatif tinggi terdapat pada bahan-bahan tambang.       Oleh sebab itu, penggunaan bahan tambang dan bahan-bahan sisa hasil pengolahan bahan tambang sebagai bahan bangunan untuk perumahan maupun gedung dapat memperbesar kadar gas radon di dalam ruangan.
Di pasaran beredar beberapa jenis bahan bangunan yang dibuat dari bahan tambang maupun sisa pengolahan bahan tambang yang ada kemungkinannya berkadar radioaktif alam tinggi. Karena itu, diperlukan penelitian menyeluruh mengenai tingkat radioaktivitas bahan-bahan bangunan yang telah beredar dan digunakan secara luas oleh masyarakat, untuk mengatahui dan mengantisipasi dampak negatif yang dapat ditimbulkannya.

(sumber :http://buildingindonesia.biz) 

0 komentar:

Posting Komentar

 
ab_architects. Diberdayakan oleh Blogger.